Sunday, May 24, 2009

Katakanlah Cinta itu Sebelum Terlambat

Kemaren gue blogwalking, biasa......nyari blog-blog yang bagus. Satu persatu blog gue buka, baca, sampe akhirnya gue jatuh cinta sama satu cerita. Judulnya juga bagus "Katakan Cinta itu Sebelum Terlambat" Soalnya akhir-akhir ini banyak orang-orang di sekeliling gue yang punya Cinta tapi nggak mau bilang, dengan alasan-alasan mereka sendiri.
Bon Appetit!



Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asyik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina : “Duh, bosen banget. Gue juga mau punya pacar yang bisa berbagi waktu sama gue.“

Peter : “Kayaknya tinggal kita berdua doang deh yang jomblo. Cuma kita berdua aja yang nggak punya pasangan.”

(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina : “Kayaknya gue ada ide bagus nih. Kita adain permainan yuk?“

Peter : “Eh? Permainan apaan?”


Tina : “Enngg… Gampang sih permainannya, gue jadi pacar loe dan loe jadi pacar gue, tapi hanya untuk 100 hari aja. Gimana? Mau nggak?“

Peter : “Oke… lagian gue juga nggak ada rencana apa-apa buat beberapa bulan ke depan.”

Tina : “Kok loe nggak terlalu niat sih.. Semangat dong! Hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?“

Peter : “Gimana kalo kita nonton aja? Kalo nggak salah film Knowing lagi main ya? Katanya bagus tuh”

Tina : “Oke deh.. Yuk kita pergi sekarang. Ntar pulang nonton, kita ke karaoke ya.. ajak adik kamu sama pacarnya, biar seru“

Peter : “Boleh juga. Double date nih.. “

(merekapun pergi menonton, berkaraoke dan Peter mengantar Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2 :
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membelikan sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.



Hari ke 3:
Mereka pergi ke mall untuk mencari kado buat sahabatnya Peter. Setelah berkeliling mall, mereka memutuskan untuk membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat, duduk di food court, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling bersama teman-teman Peter. Tangan Tina sakit karena tidak terbiasa bermain bowling. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Segara, Ancol. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang pantai. Sekali lagi, Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.



Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahun.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy untuk Tina, dan Tina membelikan Peter sebuah kaos.

Hari ke 72:
Pergi ke sebuah acara festival. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang.” Kemudian peramal itu meneteskan air mata.



Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempaskan kaki mereka. matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15.20
Tina : “Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar.”

Peter : “Tunggu di sini, aku yang beli aja minumannya. Kamu mau minum apa? Aku teh botol aja ah.”

Tina : “Aku aja yang beli. Kamu kan capek udah nyetir keliling kota hari ini. Bentar ya.”

Peter mengangguk. Kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.

15.30
Peter sudah menunggu selama 10 menit dan Tina belum juga kembali. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.

Peter : “Ada apa, Pak?”

Orang asing : “Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayak nya perempuan itu temanmu”




Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera mengambil mobilnya dan melarikan Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruangan ICU selama 8 jam. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23.53
Dokter : “Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik, dia masih bernafas sekarang, tapi Yang Kuasa akan segera menjemputnya. Kami menemukan surat ini dalam kantongnya.”

Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan Peter segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan Tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.


Dear Peter

Ke 100 hari kita sudah hampir berakhir
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku
Aku menyesal tidak pernah berusaha mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa
hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hati kebersamaan kita.
Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai
aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku.
Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya
dan berharap kau juga bisa berada di sisiku seumur hidupku.
Peter, aku sangat sayang padamu

Tina


23.58
Peter : “Tina, apakah kau tau harapan apa yang aku ucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Akupun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
Tina, kamu tidak bisa meninggalkanku! Hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Tina, aku sayang padamu!!”



Jam dinding berdentang 12 kali… Jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100…


Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi besok. Kau tidak akan pernah tau siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak pernah kembali lagi.

sumber : banyak


NB: Buat teman-teman gue, sehabis baca ini moga-moga kalian nggak nyia-nyiain waktu kalian ya...nanti keburu orangnya diambil lho.....

2 comments:

  1. amink..huwaaaaa....sumpah..baru sekarang gue bisa nangis baca blog orang...sediihh..!seandainya cewe itu masih hidup,betapa bahagianya mereka bisa bersama selama2nya..huwaaaa....hiks!

    ReplyDelete
  2. keren mink ceritanya.andai dgn mudah kita bisa nyampeinnya mink dan di sambut dgn baik.kalo ga?hahaha *curcol..haha
    -ria 82-

    ReplyDelete